Senin, 16 Februari 2009

SEJARAH MEKAH

KEBOHONGAN SEJARAH MEKAH, KABAH
DAN ZAMZAM
Selama ini muslim senantiasa mengklaim bahwa kota Mekah beserta Kabah dan mata air zamzam sudah ada sejak jaman Ibrahim. Tulisan berikut akan membahas keabsahan klaim muslim tersebut dengan membandingkan dengan sumber-sumber sejarah lainnya. Tulisan berikut dibagi menjadi 7 bagian, yaitu : 1. Bagian Pertama Membahas klaim muslim dan apa yang dikatakan oleh sumber-sumber Islam tentang klaim tersebut. 2. Bagian Kedua : Nabonidus (6 SM) Membahas laporan raja Nabonidus dari Babylon (pertengahan abad 6 SM) 3. Bagian Ketiga : Herodotus Membahas laporan sejarawan Yunani yang hidup di abad 5 SM 4. Bagian Keempat : Strabbo (23/24 SM) Membahas laporan yang dibuat oleh sejarawan Romawi yang bernama Strabbo yang melakukan perjalanan ke jazirah Arab hingga Yaman sekitar tahun 24 – 23 SM. 5. Bagian Kelima : Diodorus Siculus (abad 1 M) Membahas klaim bohong Islam dengan memanfaatkan tulisan Diodorus Siculus. 6. Bagian Keenam : Pliny (77 M) Membahas daftar kota-kota di Arab yang dibuat oleh Pliny. 7. Bagian Ketujuh : Claudius Ptolemy (150 M) Membahas klaim bohong Islam dengan memanfaatkan tulisan Ptolemy 8. Bagian Kedelapan : Procopius dari Cesarea (abad 6 M) Membahas laporan sejarawan Procipius dari Kaisarea yang hidup sekitar 550 M atau sejaman dengan kakek dan ayah Muhammad SAW hidup. BAGIAN PERTAMA : MENURUT SUMBER ISLAM Klaim muslim yang mengaitkan Mekah, Kabah dan Zamzam dengan Ibrahim dan Ismail didasarkan atas beberapa sumber berikut : Kabah sudah ada dijaman Ibrahim Sumber : QS 2 : 125 Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i`tikaaf, yang ruku` dan yang sujud". Kota Mekah sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail Sumber : Sirah Ibnu Ishaq Kisah Sejarah Nabi Tertua Muhammadiyah University Press, Jilid 1, halaman 65 : Ketika Ismail, putera dari Ibrahim meninggal, putranya yang bernama Nabit mendapat tugas menjadi pemimpin dan penguasa Kabah, kemudian tugas tersebut dilanjutkan oleh Mudzadz bin Amr al-Jurhumi. Anak keturunan Ismail dan anak keturunan Nabit bersama kakek mereka Mudzadz bin Amr dan paman-paman dari pihak ibu mereka dari Jurhum, dan anak keturunan Qatura, yang merupakan sepupu Jurhum, waktu itu adalah penduduk Mekah. Meraka datang dari negeri Yaman, dan mengadakan perjalanan bersama-sama kenegeri Mekah. …. Kemudian Tuhan melipat gandakan keturunan Ismail di Mekah. Mata Air Zam-Zam sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail Sumber : Hadis Sahih Bukhari Volume 4, buku 55, nomor 583 : Ketika air di kantung kulit telah habis, Hagar menjadi haus, begitu pula Ismail. Hagar melihat Ismail yang dalam keadaan menderita kehausan. Hagar meninggalkan Ismail karena tidak tahan melihat penderitaan Ismail. ........ . Hagar terus menurt berlari antara Safa dan Marwa hingga tujuh kali. Rasulullah berkata, "Kejadian inilah yang mendasari tradisi jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwa" Ketika Hagar mencapai bukit Marwa dia mendengar satu suara, Hagar kemudian berkata, "O, siapapun engkau, kamu telah membuatku mendengar suaramu, apakah engkau bisa membantuku? Dan ajaib, Hagar kemudian melihat satu malaikat di lokasi Zam Zam sedang menggali tanah, hingga akhirnya air memancar dari tempat itu.... Jadi kota Mekah sudah mulai dihuni dari sekitar tahun 2000 SM, dan terus dihuni hingga terjadi pengusiran suku Jurhum oleh suku Kinana dan Khuza’a Sumber : Sirah Ibnu Ishaq Kisah Sejarah Nabi Tertua Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 67 Sementara waktu berjalan, suku Jurhum yang menguasai kota Mekah mulai bersikap kurang baik dan sok kuasa. Siapa saja yang memasuki kota Mekah yang bukan dari kerabat mereka diperlakukan dengan buruk……. Bani Bakar bin Abdul Manat bin Kinana dan Bani Ghubsan dari Khuza’a sepakat untuk memerangi suku Jurhum dan bertekat untuk mengusir mereka dari Mekah …. Dan berhasil mengusir suku Jurhum dari Mekah. …. Amir bin Harits bin Mudzadz al Jurhumi membawa dua patung rusa dari Kabah dan batu pojok (harusnya : BATU HITAM) dan menguburnya di sumur Zamzam, dan kemudian pergi meninggalkan Mekah bersama orang-orang Jurhum ke Yaman. Kejadian ini terjadi sekitar pertengahan abad ke 2 M.
Sumber : Sejarah Hidup Muhammad Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury

Kisah Sejarah Nabi Tertua Muhammadiyah University Press, Jilid 1, halaman 65 : Ketika Ismail, putera dari Ibrahim meninggal, putranya yang bernama Nabit mendapat tugas menjadi pemimpin dan penguasa Kabah, kemudian tugas tersebut dilanjutkan oleh Mudzadz bin Amr al-Jurhumi. Anak keturunan Ismail dan anak keturunan Nabit bersama kakek mereka Mudzadz bin Amr dan paman-paman dari pihak ibu mereka dari Jurhum, dan anak keturunan Qatura, yang merupakan sepupu Jurhum, waktu itu adalah penduduk Mekah. Meraka datang dari negeri Yaman, dan mengadakan perjalanan bersama-sama kenegeri Mekah. …. Kemudian Tuhan melipat gandakan keturunan Ismail di Mekah. Mata Air Zam-Zam sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail Sumber : Hadis Sahih Bukhari Volume 4, buku 55, nomor 583 : Ketika air di kantung kulit telah habis, Hagar menjadi haus, begitu pula Ismail. Hagar melihat Ismail yang dalam keadaan menderita kehausan. Hagar meninggalkan Ismail karena tidak tahan melihat penderitaan Ismail. ........ . Hagar terus menurt berlari antara Safa dan Marwa hingga tujuh kali. Rasulullah berkata, "Kejadian inilah yang mendasari tradisi jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwa" Ketika Hagar mencapai bukit Marwa dia mendengar satu suara, Hagar kemudian berkata, "O, siapapun engkau, kamu telah membuatku mendengar suaramu, apakah engkau bisa membantuku? Dan ajaib, Hagar kemudian melihat satu malaikat di lokasi Zam Zam sedang menggali tanah, hingga akhirnya air memancar dari tempat itu.... Jadi kota Mekah sudah mulai dihuni dari sekitar tahun 2000 SM, dan terus dihuni hingga terjadi pengusiran suku Jurhum oleh suku Kinana dan Khuza’a Sumber : Sirah Ibnu Ishaq Kisah Sejarah Nabi Tertua Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 67 Sementara waktu berjalan, suku Jurhum yang menguasai kota Mekah mulai bersikap kurang baik dan sok kuasa. Siapa saja yang memasuki kota Mekah yang bukan dari kerabat mereka diperlakukan dengan buruk……. Bani Bakar bin Abdul Manat bin Kinana dan Bani Ghubsan dari Khuza’a sepakat untuk memerangi suku Jurhum dan bertekat untuk mengusir mereka dari Mekah …. Dan berhasil mengusir suku Jurhum dari Mekah. …. Amir bin Harits bin Mudzadz al Jurhumi membawa dua patung rusa dari Kabah dan batu pojok (harusnya : BATU HITAM) dan menguburnya di sumur Zamzam, dan kemudian pergi meninggalkan Mekah bersama orang-orang Jurhum ke Yaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar